
Generasi Milenial 3 kali lebih berpotensi gonta-ganti pekerjaan dibandingkan generasi yang lebih tua, menurut sebuah jajak pendapat oleh Gallup. Namun, dengan berulang kali ganti pekerjaan, strategi karier jangka panjang semakin sulit disusun.
Baca Juga: Kenapa Kita Harus Memiliki Tujuan Karier?
Padahal, rencana karier yang matang sangat penting karena dapat memberikan peta jalan untuk masa depan Anda. Pada gilirannya, rencana karier membantu Anda menentukan pilihan berdasarkan informasi tentang situasi pekerjaan Anda saat ini serta pergerakan karier di masa depan. Rencana karier yang lebih luas juga penting untuk membantu Anda tetap terinspirasi.
Melansir Chime, berikut alasan mengapa Anda perlu menyusun rencana karier.
1. Membantu Memanfaatkan Kekuatan
Menurut Gallup, orang-orang yang memanfaatkan kelebihan mereka di tempat kerja berpeluang 6 kali lebih besar untuk meresapi pekerjaannya. Jadi, jika Anda ingin menikmati karier dan lebih banyak berkolaborasi dengan rekan kerja, Anda harus tahu kekuatan Anda. Setelah mengetahuinya, Anda jadi bisa memanfaatkannya.
Memperbaiki kelemahan Anda memang penting. Namun, ketika ingin meningkatkan karier Anda, fokus pada kelemahan seharusnya tidak menjadi strategi utama Anda.
2. Memandu Langkah ke Arah yang Benar
Karier yang sukses tak terjadi secara kebetulan dan hanya Anda yang bisa mengembangkan karier Anda sendiri. Untuk sukses, Anda harus tahu ke mana Anda ingin pergi. Dengan begitu, Anda dapat berupaya mengembangkan keterampilan untuk membantu Anda menggapai pencapaian Anda.
Misalnya, Anda seorang staf layanan pelanggan, tetapi ingin menjadi CEO sebuah perusahaan. Untuk mencapainya, Anda harus mengetahui langkah-langkahnya. Misalnya, ini dimulai dengan menjadi penyelia, lalu naik menjadi manajer tim. Dari sana, Anda perlu mengembangkan keterampilan tambahan agar bisa beralih dari manajemen menengah ke tim eksekutif, dan seterusnya.
Dengan memiliki rencana karier, Anda akan cenderung mengambil langkah ke arah yang benar. Dengan pola pikir ini, Anda juga akan cenderung tidak menyalahkan kekuatan eksternal ketika segala sesuatunya tak berjalan sesuai rencana. Sebaliknya, Anda mundur sejenak, mengoreksi arah, lalu kembali ke jalur yang benar.
Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum
Tag Terkait: