
Batu ruby menjadi salah satu batu yang paling dihargai di dunia. Catatan sejarah menyebut bahwa batu ini sudah diperdagangkan sejak tahun 200 SM oleh bangsa Tiongkok. Ketika itu, bangsa Tiongkok menggunakan batu ruby sebagai penghias baju besi karena percaya membawa keberuntungan.
Melansir laman GIA, batu berwarna merah ini juga menjadi barang yang berharga bagi kaum bangsawan di Eropa selama abad pertengahan. Ruby disebut sebagai salah satu dari 12 batu ciptaan Tuhan yang paling indah.
Di Indonesia, batu ruby yang memiliki warna merah sempurna disebut sebagai batu merah delima. Meskipun masyarakat memberi nilai mistis tersendiri, tetapi secara umum batu merah delima berharga karena memenuhi syarat sebagai varian batu ruby dengan harga mahal di pasaran global.
Baca Juga: Kenapa Orang Suka Perhiasan Emas?
Berbagai Faktor yang Membuat Batu Ruby atau Merah Delima Memiliki Harga Mahal
Melansir laman Rock Chasing, batu ruby yang memiliki warna sempurna dapat dihargai hingga 7 juta dolar Amerika Serikat per gram atau sekitar Rp106 miliar. Berbagai faktor yang membuat mineral ini memiliki harga yang mahal adalah sebagai berikut.
1. Batu ruby memiliki kelangkaan tinggi
Seperti batu permata lainnya, batu ruby juga terbentuk karena panas dan tekanan bumi. Melansir laman American Gem Society, batu ini terbentuk dari mineral korundum di bawah lapisan bumi dan terpengaruh zat kimia kromium sehingga membuat warnanya merah. Dalam hasil yang lain, mineral korundum juga menjadi cikal bakal batu permata lain, yaitu safir.
Beberapa batu ruby akan tercampur dengan bahan lain sehingga warnanya tidak akan terlihat merah sempurna. Misalnya, ketika di dalamnya terdapat kandungan besi, maka akan berwarna oranye.
Rumit dan waktu lama proses pembentukan batu ruby tersebut membuat wujudnya cukup sulit ditemukan. Myanmar menjadi salah satu lokasi yang menyimpan batu ruby terbaik dunia, selain Afghanistan, Madagaskar, Australia, Vietnam, dan lainnya.
2. Batu ruby memiliki berbagai manfaat
Selain digunakan untuk perhiasan, batu ruby juga memiliki berbagai manfaat. Batu yang sudah memiliki kasus imitasi sejak zaman Romawi ini dapat digunakan untuk keperluan kesehatan hingga pembuatan jam tangan.
Melangsir American Gem Society, batu ruby memiliki tingkat kekerasan 9 skala Mohs. Fakta tersebut membuat ruby kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan jam tangan, peralatan medis, dan laser. Berlian adalah satu-satunya bahan mineral yang lebih keras ketimbang ruby.
Dalam dunia medis, batu ruby diketahui dapat melancarkan peredaran darah, menstabilkan jantung, hingga mampu melakukan detoksifikasi. Selain itu, bahan ini disebut mampu meningkatkan kualitas mental karena meningkatkan kepercayaan diri sebagai pemimpin, mempertajam fokus, dan merangsang motivasi ambisi.
Baca Juga: Kenapa Harga Perhiasan Cartier Mahal?
3. Batu ruby memiliki nilai budaya yang kuat
Selain perhiasan yang mempercantik penampilan, batu ruby dianggap memiliki keajaiban tersendiri oleh berbagai suku bangsa. Oleh karena itu, melansir laman Gem Society, batu ini juga kerap digunakan sebagai jimat pelindung, keberuntungan, dan pengumpul kekayaan.
Bagi masyarakat Tiongkok yang memiliki pandangan khusus terhadap warna merah, batu ruby dianggap membawa keberuntungan. Mirip dengan pandangan tersebut, orang-orang Arab kuno juga menganggap batu ruby dapat mendatangkan kebahagiaan dan kemakmuran.
Dalam kepercayaan lain, umat Hindu di India mempersembahkan batu ruby kepada Dewa Krisna agar memiliki nasib reinkarnasi yang lebih baik. Sebagai kepercayaan yang paling ekstrem, masyarakat Myanmar percaya bahwa memasukkan batu ruby ke dalam daging tubuh akan membuat kuat tidak terkalahkan.
Penulis/Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: