Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Deflasi Lebih Berbahaya daripada Inflasi?

Kenapa Deflasi Lebih Berbahaya daripada Inflasi? Kredit Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich
WE Trivia, Yogyakarta -

Banyak orang mengeluhkan inflasi karena harga-harga naik, sehingga biaya hidup menjadi lebih mahal. Namun, kebalikan dari inflasi, yaitu deflasi, ternyata bisa lebih buruk dampaknya.

Baca Juga: Kenapa Jumlah Uang Beredar Mempengaruhi Inflasi?

Melansir The Balance Money, deflasi terjadi ketika harga barang terus menurun. Meski situasi ini tampak baik bagi pembeli, penyebab sebenarnya dari deflasi adalah turunnya permintaan konsumen dalam jangka panjang.

Deflasi sering kali menandakan ancaman resesi. Resesi pun menyebabkan penurunan upah, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan memengaruhi sebagian besar portofolio investasi. Ketika resesi memburuk, deflasi pun ikut memburuk. Dunia bisnis menetapkan harga yang semakin rendah agar konsumen membeli produk dan layanan mereka.

Alasan Deflasi Lebih Buruk daripada Inflasi

Kebalikan dari deflasi adalah inflasi. Inflasi terjadi ketika harga barang terus naik. Baik inflasi maupun deflasi sangat sulit dilawan jika sudah tertanam kuat karena ekspektasi masyarakat memperburuk tren harga.

Ketika harga naik selama inflasi, hal ini menciptakan gelembung aset. Bank sentral kemudian harus menaikkan suku bunga untuk memecahkan gelembung ini.

Mantan Gubernur Federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat) Paul Volcker pada 1980-an melawan inflasi 2 digit dengan menaikkan suku bunga menjadi 20 persen. Ia mempertahankan suku bunga tersebut, meski kebijakan ini menyebabkan resesi.

Tindakan drastis ini diambil untuk meyakinkan semua orang bahwa inflasi sebenarnya bisa dijinakkan. Berkat Volcker, para gubernur bank sentral kini mengetahui bahwa alat terpenting dalam memerangi inflasi atau deflasi adalah dengan mengendalikan ekspektasi masyarakat terhadap perubahan harga.

Di sisi lain, deflasi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Saat harga turun, orang-orang tetap menahan diri dari berbelanja, sehingga jumlah permintaan berkurang.

Baca Juga: Kenapa Inflasi Bisa Menggerus Uang Tabungan?

Hal ini memberikan tekanan pada produsen untuk terus menurunkan harga dan mengembangkan produk baru untuk mendongkrak penjualan. Agar bisa menurunkan harga, produsen harus terus memangkas biaya, termasuk dengan memotong upah karyawan dan mengurangi pengeluaran investasi. Jadi, ketika harga-harga terus menurun, akan ada banyak perusahaan gulung tikar dan semakin banyak orang menjadi pengangguran.

Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Terpopuler

Terkini

Lihat semuanya