
Nilai uang adalah salah satu hal paling fluktuatif di dunia, karena dapat naik dan turun dengan sangat cepat, entah dalam hitungan menit atau jam. Singkatnya, nilai uang hampir selalu berubah setiap harinya.
Kita dapat membuktikan hal ini dengan mengamati nilai uang secara berkala di internet. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mengetik “kurs rupiah” atau mata uang lainnya melalui mesin pencarian.
Contohnya, ditemukan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (31/08) pukul 18.51 WIB adalah Rp15.234, sedangkan pukul 18.52 WIB telah berubah menjadi Rp15.237. Nilai tukar ini diamati melalui Currency Converter pada laman Forbes.
Namun, mengapa nilai uang dapat naik turun? Cari tahu penjelasan lengkapnya dalam uraian di bawah ini!
Baca Juga: Kenapa Nilai Uang Rupiah Lebih Rendah dari Dolar AS?
Penyebab Nilai Uang Naik Turun
Nilai tukar setiap mata uang di dunia bergantung kepada aktivitas ekonomi dan negara itu sendiri. Melansir laman Investopedia, penyebab nilai uang naik turun adalah sebagai berikut.
1. Permintaan dan penawaran
Perubahan nilai uang adalah hasil dari penawaran dan permintaan. Contohnya, ketika permintaan barang atau jasa dari Indonesia meningkat, maka nilai rupiah akan menguat. Sebab, ekspor membuat pelaku bisnis dari negara lain harus membeli rupiah untuk melakukan pembayaran.
2. Inflasi
Inflasi dapat menyebabkan nilai uang naik dan turun karena mempengaruhi daya beli masyarakat. Saat inflasi tinggi, harga barang-barang melonjak. Sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat menurun dan nilai tukar uang melemah.
Negara dengan tingkat inflasi yang rendah secara konsisten menunjukkan penguatan nilai mata uang, karena daya belinya meningkat dibandingkan mata uang lainnya.
Baca Juga: Kenapa Pemerintah Tidak Cetak Uang untuk Bayar Utang?
3. Utang luar negeri
Jumlah utang luar negeri dapat menyebabkan nilai uang naik dan turun secara signifikan. Sebab, utang dapat mendorong laju inflasi dan menurunkan minat investor asing.
Dalam skenario terburuk, pemerintah mungkin mencetak uang untuk membayar sebagian utang yang besar. Peningkatan jumlah uang yang beredar dapat membuat nilai uang menjadi sangat lemah.
Penulis/Editor: Dinda Agita Dewi
Tag Terkait: