Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Sokrates Dianggap Berbahaya oleh Negara?

Kenapa Sokrates Dianggap Berbahaya oleh Negara? Kredit Foto: Raw Pixel/Statens Museum for Kunst
WE Trivia, Yogyakarta -

Kematian Sokrates pada tahun 399 SM tidak lepas dari tuduhan bahwa dia adalah sosok yang membahayakan negara. Dalam hal ini, negara yang dimaksud adalah Athena abad ke-5. 

Tuduhan itu tidak semata-mata karena Sokrates menentang sistem demokrasi, melainkan juga dari beberapa alasan lain. Apalagi, Sokrates juga dekat dengan 30 Tyrants yang pernah menggulingkan pemerintahan Athena.

Akhirnya, Sokrates didakwa melakukan kejahatan melawan negara serta membahayakan tatanan sosial dan politik. Sokrates diadili secara kontroversial dan dijatuhi hukuman mati dengan cara meminum racun. Hal itu menunjukkan bahwa negara menganggap ancaman pandangan Sokrates terhadap stabilitas dan otoritas yang ada pada saat itu sangatlah serius.

Baca Juga: Kenapa Socrates Menentang Kaum Sofis?

Alasan yang Membuat Sokrates Disebut Membahayakan Athena

Sokrates dianggap berbahaya oleh negara karena pandangannya yang kritis dan pengaruhnya terhadap pemikiran anak muda saat itu. Secara lebih jelas, beberapa faktor yang menyebabkan Sokrates dianggap sebagai ancaman oleh negara Athena adalah sebagai berikut.

1. Penyelidikan filosofis

Sokrates dikenal karena metode dialektikanya yang melibatkan penyelidikan mendalam dan kritis terhadap keyakinan dan pengetahuan seseorang. Ia sering mengajukan pertanyaan yang menyulitkan dan meragukan pandangan-pandangan yang dipegang oleh masyarakat. Hal itu cukup mengganggu pemerintah dan kalangan elit politik atau agama di Athena.

2. Pengaruh terhadap pemuda

Sokrates adalah seorang guru yang sangat dihormati dan memiliki beberapa pengikut setia. Dia sering berinteraksi dengan pemuda-pemuda Athena dan mengajarkan mereka untuk mempertanyakan ulang tradisi yang sudah ada. 

Melansir Britanica, apa yang dilakukan Sokrates tersebut dianggap pemerintah sebagai tindakan yang berpotensi merusak nilai-nilai negara. Sebab, sikap kritis dapat membuat pemuda untuk tidak mengikuti nilai budaya yang telah ditetapkan.

3. Kritik terhadap sistem politik

Sokrates secara terbuka mengkritik sistem politik Athena, termasuk demokrasi. Ia menganggap bahwa banyak orang di pemerintahan tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Dia juga menganggap bahwa kepentingan politik sering mengalahkan kebenaran dan keadilan. 

Kritiknya terhadap pemerintahan demokratis dan para pemimpin politik dianggap mengancam stabilitas dan legitimasi negara. Apalagi, dia dituduh bergabung bersama Sparta yang memimpin Athena dengan cara otoriter. 

Baca Juga: Kenapa Socrates Tidak Percaya kepada Para Dewa?

4. Dugaan pengaruh asing

Terdapat tuduhan bahwa Sokrates memiliki pengaruh asing yang membahayakan negara Athena. Sokrates berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda, termasuk dengan perwakilan Persia yang menjadi musuh Athena pada masa itu. 

Hal itu menimbulkan kecurigaan bahwa Sokrates telah menjalin hubungan yang merugikan dengan musuh-musuh Athena. Hubungan itu juga disebut sebagai penyebab pandangan yang tidak sesuai dengan tradisi dan nilai-nilai lokal Athena.

Penulis/Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Terpopuler

Terkini

Lihat semuanya