
Human Resources Development (HRD) atau departemen Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran krusial dalam perusahaan untuk mengelola dan mengembangkan tenaga kerja. Mereka bertanggung jawab untuk mengatur rekrutmen, pengembangan, kinerja, dan hubungan karyawan, kepatuhan hukum, hingga gaji dan tunjangan. HRD pun bertugas menengahi masalah yang dialami karyawan di lingkungan. Sayangnya, tak sedikit karyawan tidak memercayai mereka.
Melansir HCAMag, 3 dari 10 karyawan tidak memercayai bagian HRD di perusahaan mereka, menurut survei oleh ARRIS Composites. Bahkan, meski mereka memercayai HRD, 1 dari 3 responden mengaku tak nyaman mengungkapkan masalah mereka di tempat kerja.
Baca Juga: Kenapa Karyawan Harus Menjalin Hubungan Baik dengan HRD?
Berikut alasan karyawan tidak memercayai HRD perusahaan.
1. Staf HRD Kurang Kompeten
Saat menemui HRD, karyawan menyadari mereka kurang kompeten dan tak terlalu berpengalaman mengampu pekerjaannya. Akibatnya, karyawan merasa mereka tak bisa membantunya menyelesaikan masalah yang dialaminya di tempat kerja.
2. HRD Tidak Jujur
Karyawan sering mengeluh bahwa staf HRD tidak jujur. Mereka tidak mengatakan yang sebenarnya tentang bagaimana mereka menangani situasi karyawan. Mereka salah menggambarkan cerita karyawan kepada manajemen dan di persidangan. Alhasil, karyawan menganggap mereka sengaja berbohong untuk menutupi kesalahan penanganan situasi mereka.
3. HRD Berfokus pada Kepentingan Perusahaan
Sebagian karyawan memandang HRD hanya peduli pada kepentingan perusahaan dan manajemen. Dalam menangani keluhan karyawan, mereka seringkali memihak manajer. Bahkan, meski karyawan memiliki banyak saksi atau telah melapor berulang kali, HRD tetap berpihak pada perusahaan. Selain itu, untuk menjaga keamanan perusahaan dari tuntutan hukum, HRD menutupi kegelisahan karyawan.
4. Politik Kantor
Tak jarang karyawan memandang HRD berusaha menjilat jajaran eksekutif. Mereka mengurusi karyawan secara politis berdasarkan jabatan dan posisi pekerjaan karyawan. Akibatnya, karyawan di lini bawah merasa tidak dianggap dan timbul keraguan untuk memercayai mereka.
5. Karyawan Tidak Memahami Peran HRD
HRD harus memberi layanan administrasi yang sempurna sekaligus menjadi mitra strategis bagi bisnis. Tim HRD juga berkomunikasi dengan karyawan, mengadvokasi mereka, dan memperjuangkan perbaikan institusi. Namun, tak banyak karyawan memahami peran HRD sebagai penengah antara kepentingan karyawan dan kepentingan perusahaan. Akibatnya, terjadi salah paham saat karyawan merasa tidak dibela.
Cara Membangun Kembali Kepercayaan pada HRD
Untuk mendapatkan kembali kepercayaan, HRD perlu membangun kembali kredibilitas mereka di perusahaan, termasuk menindaklanjuti komitmen yang telah dibuat dan bertindak konsisten. Dalam membangun kredibilitas, seluruh anggota tim HRD harus berpengalaman dalam bisnis tersebut. Mereka harus tahu bagaimana perusahaan membuat keputusan, bagaimana perusahaan menghasilkan uang, siapa pesaing perusahaan, dan faktor apa saja yang memengaruhi bisnisnya, baik secara negatif atau positif.
Baca Juga: Kenapa Karier sebagai HRD Menarik untuk Dipertimbangkan?
Ketika HRD memahami perusahaannya, mereka akan dipandang sebagai mitra tepercaya yang tahu apa yang mereka negosiasikan. Jadi, ketika karyawan mengemukakan masalahnya, mereka dapat membantu menemukan solusinya.
Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum
Tag Terkait: