Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Belanja Online itu Buruk?

Kenapa Belanja Online itu Buruk? Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
WE Trivia, Yogyakarta -

Belanja online merupakan tren yang popularitasnya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Popularitas toko online terus meningkat karena semakin banyak orang yang mengetahui bahwa tren ini memberikan kemudahan dalam berbelanja. 

Lebih tepatnya, belanja online memungkinkan kita untuk melakukan pembelian dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, belanja online juga membuat kita dapat memilih lebih banyak barang dan cara pembayaran.

Dikutip dari laman Oberlo, pada 2023, jumlah konsumen toko online mencapai 2,64 miliar atau 33,3 persen dari populasi orang di seluruh dunia. Dengan kata lain, satu dari tiga orang di sekitar kita adalah konsumen toko online.

Namun, ternyata belanja online juga dapat memberikan dampak negatif apabila tidak dilakukan dengan berhati-hati. Lantas, hal apa saja yang membuat belanja online itu buruk? Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian di bawah ini!

Baca Juga: Kenapa Berbelanja saat Promo Tetap Disebut Pemborosan?

Alasan Kenapa Belanja Online itu Buruk

Sama seperti perkembangan teknologi lain, kegiatan belanja online juga dapat memberikan dampak negatif jika tidak digunakan dengan berhati-hati. Menukil laman The Balance Money, alasan kenapa belanja online itu buruk adalah sebagai berikut.

1. Rawan penipuan

Meski belanja online sudah menjadi hal yang lazim dilakukan, tapi masih ada saja kasus penipuan yang terjadi. Federal Trade Commission (FTC) menyebutkan bahwa pada Februari 2022 belanja online merupakan kategori penipuan paling umum keempat yang terjadi pada konsumen. 

Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati saat berbelanja online. Pastikan untuk selalu melakukan transaksi di aplikasi dan website belanja online resmi agar terhindar dari penipuan.

2. Waktu tunggu lebih lama

Belanja online tidak cocok dilakukan saat kita membutuhkan barang dengan cepat. Sebab, pengiriman barang dari toko online biasanya membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Oleh karena itu, kita perlu melihat estimasi waktu pengiriman agar tidak menunggu dengan sia-sia. Selain itu, akan lebih baik apabila kita membeli barang yang akan digunakan secara offline saja.

3. Memicu pemborosan

Menyadur laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melihat barang secara online dapat membuat seseorang membeli sesuatu di luar rencana atau impulsive buying. Sebab, seseorang dapat melakukan pembelian dengan mudah, yakni hanya perlu melakukan pembayaran secara online.

Hal ini merupakan kebiasaan buruk dan harus dihindari karena merupakan pemborosan. Cara menghindarinya adalah dengan membuat limit dan daftar belanja.

Sebab, limit belanja akan membantu kita untuk berhenti belanja saat limit telah tercapai. Sedangkan daftar belanja dapat membuat kita membeli barang yang dibutuhkan saja. 

Baca Juga: Kenapa Kita Perlu Mengatur Limit Belanja?

4. Barang tidak sesuai harapan

Belanja online membuat kita tidak bisa melihat dan mencoba barang secara langsung. Oleh karena itu, terkadang barang yang kita beli tidak sesuai harapan. 

Agar terhindar dari hal ini, kita perlu membaca seluruh review yang diberikan pembeli sebelumnya. Apabila reviewnya bagus, maka kita dapat membeli barang tersebut.

Penulis/Editor: Dinda Agita Dewi

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: