
Boros adalah sifat yang akan memberikan dampak negatif untuk kehidupan di masa depan. Saat boros, kita akan selalu tergiur untuk membelanjakan uang yang kita miliki secara tidak terkendali dan tidak efisien.
Kerap kali orang yang boros, selalu berusaha memenuhi keinginan-keinginan jangka pendek yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Baca Juga: Kenapa Self Care Bisa Bikin Boros?
Sejak kecil, mayoritas orang tua pasti mengajarkan anaknya untuk hidup hemat dan tidak boros, dan semua orang mungkin juga sudah tahu bahwa boros adalah kebiasaan buruk.
Tapi kenapa banyak yang kesulitan untuk meninggalkan kebiasaan selalu boros ini?
Selain karena minimnya literasi seputar keuangan, terdapat alasan psikologi yang membuat seseorang selalu boros, berikut beberapa diantaranya.
1. Memuaskan Diri
Melansir dari Mind, ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang selalu boros, salah satunya adalah keinginan memuaskan diri agar merasa lebih baik. Dorongan untuk merasakan kesenangan sementara ini biasanya sangat kuat hingga mengalahkan pertimbangan jangka panjang tentang konsekuensi finansial jangka panjang.
2. Menjadikan belanja sebagai koping
Dijelaskan dalam sebuah artikel Big Think, menjadikan belanja sebagai koping atau cara mengatasi perasaan buruk, juga bisa membuat kita boros. Misal, saat kita merasa sedih, kecewa kita langsung mengatasi rasa tersebut dengan pergi ke mall dan menghabiskan uang. Disebutkan bahwa belanja memang bisa memicu pelepasan dopamin yang memberikan kesenangan, namun hanya bersifat sementara. Dan setelahnya mungkin kita menyesal karena menghabiskan uang tanpa pertimbangan matang.
3. Gangguan Belanja
Selain itu gangguan belanja yang dikenal dengan shopping addiction atau compulsive buying disorder adalah kondisi di mana seseorang mengalami dorongan yang kuat dan sulit dikendalikan untuk berbelanja secara berlebihan. Gangguan ini dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kehidupan seseorang, termasuk aspek keuangan yang membuat seseorang menjadi boros.
Baca Juga: Kenapa FOMO Bikin Boros?
4. Efek Psikologis Iklan
Industri periklanan dan media sosial memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi perilaku belanja kita. Iklan sering kali dirancang untuk merangsang keinginan, menciptakan kebutuhan yang mungkin sebelumnya tidak ada, atau mengesankan bahwa memiliki barang tertentu akan meningkatkan status atau kebahagiaan. Terlalu sering melihat iklan juga membuat kita mudah terpapar efek psikologis sehingga jadi boros.
Oleh sebab itu, coba kenali diri lagi, apa yang kira-kira membuat kita selalu boros.Gunakan langkah-langkah yang tepat untuk mengubah pola yang tidak sehat tersebut. Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mencari dukungan dari profesional, seperti terapis atau konselor, dapat memberikan panduan dan strategi yang diperlukan untuk mengubah pola belanja yang tidak sehat.
Penulis/Editor: Sabriena Yully Puspita
Tag Terkait: