Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Faktor Lingkungan dan Udara yang Tercemar Meningkatkan Risiko Anak Menjadi Autis?

Kenapa Faktor Lingkungan dan Udara yang Tercemar Meningkatkan Risiko Anak Menjadi Autis? Kredit Foto: Unsplash/Annie Spratt
WE Trivia, Yogyakarta -

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah lingkungan tercemar masih menjadi isu global yang mendesak. Meningkatnya polusi udara, paparan zat berbahaya serta kerusakan lingkungan tak hanya merusak ekosistem, tapi juga menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan  manusia.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa terdapat hubungan antara kondisi lingkungan dan udara yang tercemar dengan meningkatnya risiko anak mengalami autisme. 

Baca Juga: Kenapa Orang Tua Sebaiknya Tidak Bertengkar di Depan Anak?

Maret 2022, sebuah studi yang ditulis oleh Jinan Zeidan dan tim dari University Montres di Jurnal Autism Research, menemukan bahwa perbandingan autisme meningkat dari 1: 150 anak di tahun 2006, menjadi 1:100 anak. Data tersebut  juga dijadikan sebagai rujukan dalam publikasi WHO pada Maret 2023 lalu.

Sejak beberapa tahun lalu banyak riset yang mengaitkan antara peningkatan autisme pada anak ini dengan kondisi lingkungan dan udara yang semakin tercemar. 

Salah satunya sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal National Library of Medicine, yang berjudul “Early-Life Exposure to Environmental Air Pollution and Autism Spectrum Disorder: A Review of Available Evidence”. Dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa, polusi udara yang tinggi, terutama polutan seperti partikel halus (PM2.5) dan oksida nitrogen (NOx), dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme. Polusi udara tersebut, dapat memengaruhi sistem saraf dan peradangan dalam tubuh, yang nantinya dapat memengaruhi perkembangan otak anak.

Baca Juga: Kenapa Feature Phone Lebih Baik untuk Kesehatan Mental Remaja Dibandingkan Smartphone?

Selain itu berikut ini beberapa alasan lain mengapa lingkungan dan udara yang tercemar bisa meningkatkan risiko autisme.

1. Paparan Zat Beracun

Paparan terhadap zat-zat kimia beracun seperti logam berat (misalnya timbal, merkuri), pestisida, polutan industri, dan polutan udara dapat meningkatkan risiko autisme pada anak. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara paparan prenatal (sebelum kelahiran) terhadap zat-zat ini dan perkembangan autisme pada anak. Paparan zat beracun bisa terjadi melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, atau paparan dari lingkungan yang kemudian berpengaruh ke otak.

Penulis/Editor: Sabriena Yully Puspita

Bagikan Artikel:

Terpopuler

Terkini

Lihat semuanya