Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Pengusaha Tidak Mudah Burnout meski Workaholic?

Kenapa Pengusaha Tidak Mudah Burnout meski Workaholic? Kredit Foto: Pexels/Tim Douglas
WE Trivia, Yogyakarta -

Orang yang bekerja dengan durasi yang lebih lama dari normalnya tentu rentan mengalami burnout. Namun, hal ini ternyata jarang terjadi pada pengusaha, meski mereka workaholic.

Melansir Study Finds, penelitian baru dari University of Amsterdam melaporkan bahwa pengusaha sering bekerja lebih lama daripada karyawan yang diupah. Namun, kecil kemungkinannya mereka mengalami burnout.

Baca Juga: Kenapa Karyawan Gen Z Lebih Mudah Burnout?

Tim peneliti menyelidiki kemungkinan hubungan antara kewirausahaan dan burnout di antara 348 pengusaha dan 1.002 karyawan dalam jangka waktu hingga 6 bulan. Data dikumpulkan sebelum pandemi Covid-19.

Hasilnya, pengusaha bisa dikatakan workaholic karena mereka begitu terlibat dalam pekerjaannya, sehingga hanya punya waktu istirahat sebentar dalam sehari setelah jam kerja reguler. Namun, mereka lebih sedikit terpapar stres, seperti tekanan kerja, tekanan waktu, dan tugas administrasi, dibandingkan dengan karyawan yang diupah.

Menurut peneliti, kewirausahaan memberikan otonomi kerja pribadi tingkat tinggi kepada pengusaha. Pelibatan besar mereka dalam pekerjaan pun menjadi investasi tinggi dengan imbal dampak psikologis positif. Alhasil, pekerjaan mereka memberi lebih banyak energi dan pikiran yang lebih positif daripada rata-rata karyawan yang digaji. Mereka jadi lebih bahagia dan lebih puas dengan pekerjaan mereka, sehingga risiko burnout menjadi berkurang.

Dampak positif ini terutama dirasakan oleh pengusaha tunggal, yang berarti tak bertanggung jawab atas karyawan lain. Mereka menunjukkan risiko burnout paling rendah. Namun, jika bisnis akhirnya berkembang dan ada karyawan yang dipekerjakan, potensi terjadinya burnout akan meningkat.

Tips Mencegah Burnout

Baik pengusaha maupun karyawan, semua orang perlu mencegah burnout demi menjaga kesehatan mental. Berikut tips yang dapat diikuti untuk membantu mencegah burnout.

1. Kelola waktu dengan bijaksana

Buatlah jadwal yang efisien dan tetapkan prioritas. Fokuslah pada tugas-tugas yang paling penting dan berikan diri Anda istirahat yang cukup di antara sesi kerja. Mengatur waktu dengan baik akan membantu mengurangi stres dan mencegah burnout.

2. Jaga keseimbangan hidup

Berikan perhatian yang cukup pada aspek-aspek lain dalam hidup Anda, seperti keluarga, teman, hobi, dan kegiatan sosial. Menghabiskan waktu untuk kegiatan yang tidak terkait dengan pekerjaan dapat memberikan Anda kepuasan yang lebih besar dan membantu mengurangi risiko burnout.

Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Terpopuler

Terkini

Lihat semuanya