
Membedakan antara cinta dan obsesi terkadang bisa menjadi upaya yang sulit, terlebih lagi jika perasaan yang kita miliki sangat kuat. Tak sedikit pasangan yang terjebak mengartikan obsesi sebagai rasa cinta, hal ini bisa terjadi karena rasa obsesi tersamarkan oleh perasaan yang begitu intens hingga mereka menyebutnya sebagai rasa cinta atau sayang.
Namun penting bagi kita untuk membedakan antara cinta dan obsesi, karena hal tersebut akan memberikan dampak yang besar dalam sebuah hubungan. Jika salah memahami antara obsesi atau cinta, kita akan lebih mudah terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau bahkan berbahaya.
Baca Juga: Kenapa Seseorang Mempertahankan Pasangan yang Selingkuh?
Ketika seseorang menganggap obsesi sebagai cinta, maka mereka akan menjadi terlalu bergantung kepada pasangan hingga tak memiliki kehidupan pribadi yang seimbang. Bahkan, pasangan tersebut mungkin akan mengabaikan kebutuhan pribadinya hanya demi memfokuskan hidup hanya untuk pasangannya.
Lambat laun, hal tersebut bisa menimbulkan perasaan tidak bahagia hingga kehilangan identitas diri. Obsesi juga bisa memicu perilaku tidak sehat seperti, stalking atau bahkan memaksa pasangan untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.
Cara Membedakan Cinta dan Obsesi
Dilansir dari Psychology Today, ada beberapa hal yang membedakan antara cinta dan obsesi. Disebutkan bahwa obsesi berbeda dengan perasaan cinta yang tumbuh dengan alami tanpa rasa cemas.
Ketika seseorang terobsesi, mereka akan cenderung gelisah dan tidak bisa berhenti memikirkan pasangannya, bahkan dalam keadaan santai. Jika disadari, rasa obsesi ini terjadi karena orang tersebut mungkin belum terlalu mengenal, tidak sering menghabiskan waktu bersama dan tak terlalu mengenal kepribadian pasangan.
Selain itu, obsesi juga cenderung melibatkan perasaan yang tidak seimbang karena seseorang tak bisa berhenti memikirkan seseorang, bahkan saat orang tersebut sudah jelas-jelas menunjukkan rasa tidak tertarik.
Baca Juga: Kenapa Pasangan yang Telah Menikah Harus Tetap Memiliki Privasi?
Hubungan yang didasari obsesi membuat seseorang sulit untuk menghormati batasan dan privasi pasangan. Mereka akan selalu memaksa untuk selalu bersama dan mengetahui segala sesuatu tentang pasangan mereka. Sifat ini bisa berujung pada pemaksaan atau bahkan kekerasan dalam hubungan.
Ingatlah bahwa cinta adalah perasaan yang mengalir tanpa tekanan atau bahkan sifat manipulasi. Sementara obsesi cenderung melibatkan perasaan terpaksa dan rasa gelisah. Jika merasa kesulitan membedakan antara cinta dan obsesi, sebaiknya kita memeriksa kembali perasaan dan perilaku kita. Karena pada akhirnya, memahami perbedaan antara cinta dan obsesi dapat membantu kita menjalani hubungan yang sehat dan bahagia.
Penulis/Editor: Sabriena Yully Puspita