Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Produk Supreme Memiliki Harga Mahal?

Kenapa Produk Supreme Memiliki Harga Mahal? Kredit Foto: Unsplash/Erik Mclean
WE Trivia, Yogyakarta -

Supreme adalah salah satu merek produk fashion paling terkenal saat ini, terutama bagi anak muda. Salah satu logonya, yaitu logo balok berwarna merah, melekat di ingatan banyak orang sebagai simbol “mahal”.

Berbeda dari beberapa merek mewah lain seperti Louis Vuitton atau Gucci, Supreme tidak terkenal memiliki pengalaman panjang dalam pengolahan bahan baku berkualitas atau menemukan inovasi tertentu. Merek ini dikenal hanya karena harganya yang mahal. Bahkan, banyak barang aneh yang tetap laku dijual oleh Supreme hanya karena harganya mahal. 

Salah satu barang unik yang dijual oleh Supreme adalah batu bata seharga 30 dolar Amerika per buah pada tahun 2016. Setelah produk tersebut habis terjual, nilainya kemudian meningkat menjadi 250-1000 dolar Amerika di pelelangan online. Pembelinya tentu tidak akan menggunakan batu bata tersebut sebagai bahan baku konstruksi rumah, tetapi semata-mata karena harganya yang mahal. 

Baca Juga: Kenapa Harga Sepatu Louis Vuitton Mahal?

Alasan yang Membuat Supreme dapat Menjual Produknya dengan Harga Mahal

Melansir Vogue, Supreme pertama kali didirikan oleh James Jebbia pada tahun 1994 di New York, Amerika. Ketika itu, Supreme adalah nama toko perlengkapan skateboard yang berkembang bersama anak-anak muda berusia 18-25 tahun. Kini, Supreme telah menjadi salah satu merek internasional paling terkenal. 

Meskipun tidak memiliki sejarah produksi barang berkualitas tinggi, Supreme berhasil menjual barang-barang fashion dengan harga mahal. Beberapa alasan yang membuat Supreme dapat melakukan itu adalah sebagai berikut.   

1. Memiliki basis penggemar

Supreme adalah merek skatewear atau produsen pakaian yang digunakan untuk olahraga skateboard dan sejenisnya. Karena olahraga ini umumnya membentuk komunitas, Supreme pun secara otomatis memiliki basis pelanggan dan penggemar. 

Loyalnya komunitas skateboard pada Supreme akhirnya membuka jalan publikasi secara gratis. Beberapa selebriti terkenal yang kerap merepresentasikan dirinya dengan “anak jalanan” akhirnya juga ikut mengenakan apa yang dikenakan oleh komunitas skateboard. 

Melansir The Vou, pada tahun 2016, nilai merek ini melejit ketika Kanye West terlihat memakai sepatu Supreme Blazer SB seharga 150 dolar Amerika. Tak lama setelah itu, nilai sepatu Supreme tersebut menjadi 800 dolar Amerika. 

2. Strategi pemasaran yang baik

Banyak pendapat yang menyebut bahwa alasan utama Supreme dapat menjadi produsen barang mahal adalah karena pemasaran yang baik. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur stok dan terus menaikkan permintaan. 

Barang-barang Supreme umumnya dianggap berharga bukan karena kualitas yang baik atau desain istimewa, melainkan hanya karena sulit didapatkan. Melansir Business Insider, Supreme hanya memiliki 11 toko fisik di seluruh dunia. Hal itu tidak membuat pelanggan malas berbelanja, melainkan justru merasa tertantang untuk mendapatkan produknya. 

Seseorang juga dapat membeli produk Supreme dari web resmi. Namun, cara ini harus dilakukan menggunakan prosedur rumit. Misalnya, seorang konsumen harus menunggu konfirmasi apakah bisa masuk ke dalam daftar antrian pembelian atau tidak. 

Apabila seseorang berhasil masuk ke dalam antrian pembeli, Supreme masih membatasinya dengan beberapa aturan. Misalnya, seorang pembeli hanya dapat memperoleh satu varian produk saja. Jika sebuah baju memiliki varian warna merah dan putih, maka seorang pembeli hanya boleh membeli varian putih saja atau merah saja. 

Baca Juga: Kenapa Harga Mobil Lamborghini Mahal?

3. Menjaga exposure

Pada awal perkembangan Supreme, merek ini berusaha mendapatkan exposure sebanyak mungkin dengan cara publikasi di berbagai lini. Namun, melansir Vogue, Jebbia kini justru membatasi iklan. Dia lebih memilih bekerja sama dengan beberapa sosok terkenal untuk dijadikan sebagai brand ambassador

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi overexposure yang membuat eksklusivitas Supreme menjadi menurun. Merek ini menargetkan pembeli yang mengetahui produk dari teman komunitasnya, bukan iklan yang bertebaran di jalan. Hal itu memang menjadi identitas Supreme sejak pertama kali di bangun di daerah Lafayette.

Supreme juga melakukan strategi kolaborasi dengan berbagai merek mewah terkenal. Pada tahun 2017, Supreme berkolaborasi dengan mengeluarkan produk hoodie bersama Louis Vuitton yang sudah sangat dihargai di dunia fashion

Tak sampai di situ, Supreme terus berkolaborasi dengan merek besar di berbagai bidang. Supreme pernah bersanding dengan Nike, Oreo, Tiffany & Co., dan lainnya. 

Penulis/Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Terpopuler

Terkini

Lihat semuanya