Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Anak Menganggap Pertemanan Lebih Penting daripada Orang Tua?

Kenapa Anak Menganggap Pertemanan Lebih Penting daripada Orang Tua? Kredit Foto: Freepik/Tirachardz
WE Trivia, Blitar -

Seiring pertumbuhan dan perkembangan anak, banyak orang tua merasakan tantangan dan frustasi dalam proses pengasuhan, terutama pada masa remaja. Anak mulai mengenal dunia luar dan fokus pada kehidupan barunya.

Orang tua kerap merasa ditinggalkan atau diabaikan oleh anak demi teman-temannya sebagai tahap perkembangan dan hal ini sangat wajar. Mereka menunjukkan keinginan untuk memiliki teman dan mencari tahu siapa mereka.

Baca Juga: Kenapa Peran Orang Tua sebagai Teman dari Anak Justru Berisiko?

Adapun pertemanan tidak hanya untuk bersenang-senang. Saat anak menghabiskan waktu bersama teman-temannya, hubungan tersebut memberikan dampak besar pada kesejahteraan mereka pada tahun-tahun mendatang.

Alasan Anak Menganggap Pertemanan Penting

Melansir laman Moms, anak memiliki sejumlah alasan menganggap hubungan pertemanan mereka lebih penting daripada orang tua. Berikut penjelasannya.

1. Saling Mengenali Diri

Secara alami, seseorang tertarik dengan orang lain yang memiliki kesamaan minat, tak terkecuali anak remaja. Mereka ingin bergaul dengan teman sebaya karena merasakan kecemasan, ketakutan, rasa tidak aman, dan emosi yang sama.

Persahabatan membuat mereka merasa tidak sendiri dan apa yang dirasakan hanyalah hal biasa dan normal. Ketika keluar dengan teman, anak mengetahui bahwa mereka masih merasakan hal yang sama di dalam hubungan.

2. Bantu Mengatasi Stres

Secara alami, orang tua akan melakukan apa saja untuk membantu anak yang tengah mendapatkan masalah. Akan tetapi, teman sebaya dapat membantu anak melewati situasi sulit daripada yang orang tua bisa.

Saat stres karena gagal ujian (misalnya), anak lebih suka menghabiskan waktu dengan teman sebaya karena membantu mengatasi emosi dengan lebih baik. Manfaat ini pun lebih signifikan pada anak perempuan daripada anak laki-laki.

3. Bantu Melindungi Kesehatan Mental

Dengan pertemanan yang dekat, anak remaja cenderung tidak menderita kecemasan dan depresi saat menginjak usia dewasa. Selain itu, hubungan yang erat juga membantu membangun rasa harga diri anak-anak.

Alhasil, anak dengan teman dekat terlindungi dari masalah kesehatan mental umum yang memengaruhi orang dewasa muda. Namun, banyak teman lebih dari yang diperlukan dapat meningkatkan kecemasan sosial anak.

Peran Orang Tua untuk Pertemanan Anak

Meski anak telah memiliki kehidupannya sendiri, peran orang tua tidak dapat dilepaskan untuk menjaga anak dari risiko hubungan pertemanan yang tidak sehat. Tetap dari laman Moms, berikut ini peran Anda untuk pertemanan anak.

Bicaralah tentang tekanan teman sebaya. Biarkan anak paham bahwa teman bisa saling memengaruhi, positif atau negatif, sehingga harus bisa membuat keputusan sendiri. Tekankan juga bahwa pertemanan tidak boleh sepihak.

Anak perlu mempertimbangkan untuk mencari teman dengan minat yang sama karena memelihara pertemanan yang erat memerlukan waktu. Mereka dapat saling peduli, mendukung, dan membantu satu sama lain.

Lalu, doronglah anak untuk mencari teman yang dapat dia ajak bicara dengan bebas tentang perasaannya, alih-alih teman yang memanfaatkannya untuk melawan. Ingatkan bahwa perbedaan pendapat itu wajar dan perlu diselesaikan dengan dewasa.

Baca Juga: Kenapa Teman Dekat Berpotensi Merusak Hubungan Pernikahan?

Terakhir, ingatkan dan tegaskan pada anak bahwa, meski Anda tidak akan menilai teman pilihannya atau ikut campur dalam hubungannya, dia tetap harus menjaga kedekatan dengan keluarganya.

Penulis/Editor: Mitha Jayanti Mardiana

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: