
Tak bisa dimungkiri, emas menjadi jenis logam mulia yang paling digemari masyarakat untuk investasi. Orang awam dan investor pemula tak perlu ilmu khusus untuk mulai berinvestasi emas. Harga emas pun dipandang selalu naik dari tahun ke tahun, jadi lebih aman.
Padahal, sama seperti instrumen investasi lainnya, harga emas memiliki gejolak tersendiri. Namun, karena kebanyakan orang menahan emasnya selama bertahun-tahun sebelum menjualnya kembali, fluktuasi harga emas itu tidak disadari.
Baca Juga: Kenapa Investasi Emas Belum Pasti Aman?
Mengutip laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut beberapa faktor yang menyebabkan harga emas naik-turun.
1. Ketidakpastian Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekitar kita, seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang, ikut memengaruhi harga emas. Misalnya, dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau, banyak yang menganggap emas sebagai investasi paling aman.
Emas dipilih saat situasi tidak menentu karena nilainya tetap terjaga, meski terjadi inflasi atau deflasi. Alhasil, harga emas meroket lantaran banyak yang memburunya.
Namun, saat situasi membaik, emas yang tadinya dianggap safe haven menjadi kurang dilirik. Pasalnya, investor mulai berani mengambil investasi berisiko tinggi. Tak heran, harganya kemudian turun.
2. Penawaran dan Permintaan
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Ketika banyak yang membelinya, harganya akan naik. Namun, saat antusiasmenya mereda, harganya ikut turun.
Namun, harga emas selalu naik dari tahun ke tahun lantaran ketersediaannya di dunia cukup terbatas. Tak ayal, selain dari hasil pertambangan, produksi emas juga berasal dari daur-ulang emas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dalam penetapan suku bunga. Jika The Fed menurunkan suku bunga, harga emas berpotensi naik. Pasalnya, investasi dolar menjadi kurang menarik, sehingga orang-orang beralih menempatkan uangnya ke dalam bentuk emas.
4. Inflasi
Saat inflasi, harga-harga barang akan naik, begitu juga dengan harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin mahal pula harga emas.
Saat inflasi, masyarakat enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang karena nilainya menyusut. Alhasil, aset mereka dialihkan ke dalam bentuk emas yang nilainya tak terdepresiasi. Karena tingginya permintaan, harga emas pun melonjak.
5. Nilai Tukar Dolar AS
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar AS ke dalam mata uang rupiah. Jadi, pergerakan rupiah terhadap dolar AS ikut memengaruhi harga emas.
Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, harga emas dalam negeri menguat. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat, harga emas dalam negeri ikut turun.
Cara Berinvestasi Emas dengan Aman
Harga emas yang naik-turun ini menimbulkan risiko tersendiri dalam investasi. Kalau tidak jeli, simpanan emas Anda bisa bikin rugi. Namun, jangan khawatir. Ikuti tips berikut ini agar investasi emas Anda semakin aman dan menguntungkan.
1. Beli di tempat tepercaya
Ada banyak tempat yang menjual emas untuk investasi. Namun, pilih tempat yang menjual secara resmi dan tepercaya. Pastikan surat-surat dan sertifikatnya lengkap dan asli. Hindari tempat yang menyediakan logam mulia dengan cepat, tetapi tanpa sertifikat.
2. Pastikan keamanan tempat penyimpanan
Menyimpan emas yang paling mudah memang di rumah sendiri dengan brankas atau safety box. Namun, jika merasa kurang aman, Anda juga bisa menyimpannya di Safe Deposit Box (SDB) yang ditawarkan pihak bank.
Bandingkan biaya yang ditawarkan antara bank yang satu dan bank lainnya. Namun, pertimbangkan pula reputasi dan tingkat keamanan antarbank tersebut.
3. Pantau perkembangan harga emas
Saat ini, tidak sulit memantau harga emas. Banyak laman di internet menampilkan pergerakan harga emas setiap harinya. Anda juga bisa mengandalkan aplikasi pada ponsel. Dengan memantau naik-turunnya harga emas, Anda dapat memutuskan dengan tepat kapan harus membeli dan kapan harus menjualnya.
Baca Juga: Kenapa Investasi Emas Aman dari Inflasi?
4. Diversifikasi investasi
Investasi emas memang cenderung aman karena harganya selalu naik dari tahun ke tahun. Namun, untuk mengoptimalkan keuntungan, ada baiknya berinvestasi pada instrumen lainnya juga, terutama yang bisa memberikan pendapatan pasif. Instrumen investasi itu bisa berupa saham, deposito, maupun tanah.
Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum
Tag Terkait: