Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Standar Kecantikan Buruk Bagi Kesehatan Mental Perempuan?

Kenapa Standar Kecantikan Buruk Bagi Kesehatan Mental Perempuan? Kredit Foto: Freepik/Benzoix
WE Trivia, Yogyakarta -

Standar kecantikan yang seringkali kita jumpai di media sosial maupun budaya populer, memberikan sebuah gambaran yang sempit tentang cara memandang kecantikan yang dianggap ideal untuk perempuan. 

Kebanyakan dari standar kecantikan ini mengarah pada sesuatu yang bersifat fisik, seperti memiliki tubuh kurus, kulit putih, rambut yang lurus dan panjang, hingga bentuk wajah yang simetris dan mulus.

Baca Juga: Kenapa Overthinking dapat Menghambat Produktivitas dan Kesehatan Mental?

Namun, standar kecantikan ini justru membuat banyak perempuan merasa tidak percaya diri karena tidak puas dengan penampilan mereka. Hal ini tentu bisa memengaruhi kesehatan mental perempuan.

Melansir dari The Beauty Holic, standar-standar kecantikan yang sesungguhnya tidak realistis, bisa membuat perempuan merasa tidak normal dengan apa yang mereka miliki, seperti bentuk tubuh, warna kulit maupun wajah.

Disebutkan bahwa gagasan-gagasan tentang standar kecantikan adalah sesuatu yang mampu mendiskriminasi perempuan berdasarkan orientasi sosial.

Baca Juga: Kenapa Tindakan Aborsi Berdampak pada Kesehatan Mental Perempuan?

Sementara wanita yang terjebak dalam standar tersebut, sangat mungkin mengalami gangguan psikologis seperti depresi, merasa rendah diri, mengalami gangguan makan hingga stres karena banyaknya tekanan. 

Kebanyakan perempuan mengalami tekanan sosial yang sangat besar untuk memenuhi standar kecantikan tertentu yang dianggap ‘ideal’ dalam masyarakat. Karena perempuan dianggap sebagai "objek" dalam pemikiran patriarki, penampilan mereka sering dinilai sebagai ukuran nilai mereka dan dapat memengaruhi bagaimana mereka diperlakukan oleh orang lain.

Penulis/Editor: Sabriena Yully Puspita

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: