
Di tempat kerja, karyawan harus berkutat dengan berbagai macam tugas, mulai dari yang kecil hingga besar. Dalam kondisi tertentu, mereka memerlukan tekanan kerja untuk produktif agar mampu menyelesaikan tanggung jawab.
Bukan tanpa alasan, mengutip LinkedIn, karyawan memerlukan tekanan (yang sehat) untuk produktif karena dapat memberikan motivasi kepada mereka dalam mencapai tenggat waktu dengan hasil kerja yang baik.
Baca Juga: Kenapa Kita Harus Meningkatkan Produktivitas di Kantor?
Tekanan kerja juga menciptakan rasa urgensi bagi karyawan untuk tetap fokus dan produktif agar tidak ada penundaan dan gangguan. Karenanya, atasan sering menerapkan tekanan di tempat kerja untuk mengukur kinerja dan target.
Selain itu, tingkat tekanan yang ideal dapat menciptakan tekanan kerja yang positif tanpa menimbulkan kekhawatiran dan kesulitan pada karyawan. Dalam hal ini, atasan perlu memastikan tekanan tidak akan berdampak negatif.
Di sisi lain, mengutip Better Help, tekanan sangat dibutuhkan bagi karyawan yang memiliki time anxiety atau kecemasan waktu karena menganggap waktu sangat berharga. Mereka mengisi waktu dengan tugas kerja agar tetap produktif.
Bahkan, karyawan kerap kali hidup dalam urgensi dan memiliki terlalu banyak komitmen terhadap perannya di tempat kerja. Dengan tekanan ini, mereka akan berfokus pada tugas kerja yang sedang dihadapi, alih-alih memikirkan hal lain.
Tips Memberi Tekanan pada Tim
Sebagai atasan, Anda dapat melakukan sejumlah tips dari Harvard Business Review dalam memberikan tekanan yang tepat pada karyawan dalam tim kerja. Berikut ulasannya.
1. Tingkatkan pembinaan
Secara alami, tingkat tekanan akan meningkat ketika karyawan mengetahui bahwa Anda memperhatikan perilakunya. Anda dapat memberikan umpan balik dengan frekuensi yang meningkatkan, tetapi mengurangi intensitasnya.
2. Hubungkan kinerja karyawan dengan tujuan bisnis
Terkadang, karyawan tidak menyadari bahwa kinerjanya berhubungan dengan tujuan bisnis sehingga cenderung mengabaikan peluang. Anda dapat menegaskan bahwa sebagian besar nasib bisnis bergantung pada mereka.
3. Biarkan konsekuensi negatif
Sering kali, atasan mengambil kelonggaran untuk kinerja buruk demi hasil yang baik. Padahal, hal ini memperkuat persepsi karyawan bahwa mereka tidak perlu berubah. Jadi, biarkan mereka mendapatkan konsekuensi negatif jika kinerjanya buruk.
4. Memecah masalah menjadi bagian lebih kecil
Dalam tim kerja, Anda dapat membagi proyek agar setiap orang memiliki bagian yang lebih mudah dikelola. Proyek bisa dipecah menjadi langkah-langkah berurutan dan fokus pada satu per satu. Hal ini membuat tugas berikutnya tampak bisa diatasi.
Baca Juga: Kenapa Kerja Remote Bisa Menurunkan Produktivitas Karyawan?
5. Beri arahan dalam mengatasi masalah
Alih-alih terjun langsung dalam memecahkan masalah untuk tim, Anda hanya perlu mengarahkan dan membantu tim untuk berpikir tentang cara mengatasi masalah tersebut. Dengan tekanan yang timbul, karyawan menjadi lebih berkembang.
Penulis/Editor: Mitha Jayanti Mardiana
Tag Terkait: