Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Suami Memilih untuk Menjadi Bapak Rumah Tangga?

Kenapa Suami Memilih untuk Menjadi Bapak Rumah Tangga? Kredit Foto: Freepik/Our Team
WE Trivia, Blitar -

Kini, makin marak fenomena suami yang lebih memilih sebagai pengemban tugas sektor domestik dan meninggalkan peran sebagai pencari nafkah utama di dalam keluarga. Mereka biasa disebut sebagai "bapak rumah tangga."

Namun, dengan budaya patriarki yang ada, pilihan suami untuk menjadi bapak rumah tangga masih dianggap tabu oleh masyarakat. Sebab, mereka meyakini bahwa suami harus bekerja di sektor publik sebagai tumpuan keluarga.

Baca Juga: Kenapa Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Sangat Kurang?

Masyarakat umum menganggap derajat suami direndahkan oleh istri karena hal ini. Meski begitu, faktor ekonomi dan keharmonisan keluarga menjadi kekuatan tersendiri bagi pasangan suami istri yang bertukar peran.

Alasan Suami Menjadi Bapak Rumah Tangga

Tesis berjudul Pilihan Rasional Bapak Rumah Tangga (Studi Terhadap Suami di Kota Malang) yang diunggah di UMM Institutional Repository menemukan sejumlah alasan kenapa suami menjadi bapak rumah tangga. Berikut penjelasannya.

1. Pekerjaan suami tidak terikat tempat dan waktu

Fleksibilitas pekerjaan membuat suami dapat meluangkan waktu untuk mengasuh anak dan rumah tangga. Hal ini juga didukung oleh pekerjaan istri yang sangat sibuk sehingga membuat istri tidak bisa membagi waktu yang cukup.

Oleh sebab itu, dengan pekerjaan yang jauh lebih fleksibel, suami akan mengambil peran sebagai bapak rumah tangga agar rumah tangga yang dimiliki tetap bisa berjalan dengan baik dan anak mendapat perhatian maksimal.

2. Pola asuh anak tidak sesuai

Sebagian pasangan suami istri tidak mau menyerahkan atau menitipkan anak ke ART, orang tua, maupun tempat penitipan anak (daycare). Alasannya, pola asuh anak tidak sama atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Mereka benar-benar memperhatikan dan memastikan anak mendapat pola asuh yang tepat. Sebab, dalam perkembangan anak, pola asuh yang baik akan membentuk kepribadian, pola pikir, dan kebiasaan yang baik pula.

3. Pekerjaan tidak dapat diandalkan

Preferensi lain atas pilihan suami sebagai bapak rumah tangga adalah pekerjaan yang tidak stabil, ketiadaan jenjang karir, penghasilan yang lebih rendah dari istri, dan ketiadaan dukungan/bantuan orang tua untuk merawat anak dan rumah.

Selain itu, tidak adanya pekerjaan yang sesuai dengan keahlian juga menjadi alasan kenapa suami memilih menjadi bapak rumah tangga. Di sini, pekerjaan tidak hanya tentang uang yang dihasilkan, namun juga tentang passion.

Penulis/Editor: Mitha Jayanti Mardiana

Bagikan Artikel: