
Tak sedikit orang menikmati taruhan sebagai permainan iseng sesekali. Risiko kehilangan versus peluang mendapatkan keuntungan memberikan antusiasme tersendiri. Namun, lain ceritanya saat taruhan iseng itu berkembang menjadi kecanduan judi online.
Beberapa warganet mengeluhkan maraknya judi online belakangan ini. Bahkan, platform tersebut ikut dipromosikan sejumlah selebritas. Tak sedikit orang di sekitar mereka menjadi kecanduan, bahkan sampai utang sana-sini demi menjajal peruntungan.
Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Terkena Investasi Bodong?
Melansir BBC, Komisi Judi memperkirakan ada 340 ribu pecandu judi di Inggris pada 2016. Sementara itu, hingga Maret 2019, para penjudi Inggris kehilangan total uang 14,4 miliar poundsterling (Rp267 triliun).
Kecanduan judi pun sulit disembuhkan karena faktor-faktor berikut ini.
1. Kinerja Alamiah Otak
Otak manusia memiliki rangkaian sirkuit yang dikenal sebagai sistem penghargaan. Rangkaian itu terhubung ke berbagai wilayah di seluruh otak, terutama pusat kesenangan dan motivasi. Pengalaman yang menyenangkan menyebabkan otak mengirim sinyal melalui neurotransmiter yang melepas dopamin. Ketika ada cukup dopamin dilepaskan, kita mengalami euforia dan merasa bersemangat mengulang aktivitas yang sama.
Menurut sejumlah penelitian, efek judi mampu melepaskan dopamin dalam jumlah setinggi yang dilakukan oleh narkoba. Inilah sebabnya orang yang awalnya iseng berjudi akan tertarik untuk mengulanginya lagi jika pengalaman pertamanya menyenangkan.
2. Peluang 50-50
Seseorang cenderung nekat ketika ia tahu hasilnya belum tentu gagal setiap saat, begitu pula dengan penjudi. Ia sadar memiliki peluang dari 0 persen hingga 100 persen untuk menang dan belum tentu kalah.
Dalam pikirannya, kekalahan bertubi-tubi hanya bagian dari proses, sehingga mereka harus terus berusaha hingga berhasil. Harapan mereka pun terkabul beberapa kali, sehingga memotivasi mereka untuk terus bertaruh.
3. Terinspirasi Contoh Nyata
Para penjudi akan melebih-lebihkan keberuntungannya saat menyaksikan contoh nyata, misalnya pada berita tentang orang yang menang lotre atau ketika melihat sendiri orang menang banyak di kasino. Mereka juga selalu teringat akan keberuntungan mereka sendiri saat menang bertubi-tubi. Jadi, mereka berpikir peluang mereka untuk menang lebih besar dari kenyataannya.
4. Pola Pikir Keliru
Banyak penjudi berpikir bahwa setiap kekalahan dapat menaikkan peluang kemenangan. Padahal, peluang dalam judi online sudah diakali sedemikian rupa oleh sistem. Namun, mereka yakin 'kartu' berikutnya bakal bagus lantaran seluruh kartu yang buruk telah digunakan. Pola pikir keliru inilah yang mendorong mereka untuk terus bermain.
Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum
Tag Terkait: