
Ketika sudah mendapatkan nama besar di media sosial, banyak influencer terjun ke bisnis dengan menawarkan usaha waralaba atau franchise. Jenisnya pun bermacam-macam, seperti berjualan produk makanan dan minuman. Harapannya, nama besar dan banyaknya follower mereka dapat mendongkrak penjualan.
Namun, bisnis franchise ini ternyata tak selalu menguntungkan. Beberapa orang yang telah membukanya mengeluh tokonya sepi.
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Berminat Bisnis Online?
Dalam bisnis franchise, perusahaan induk biasa disebut franchisor, sedangkan pembeli franchise disebut franchisee. Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi keberhasilan sekaligus kegagalan bisnis ini.
Melansir Franchisehelp, berikut alasan yang dapat membuat bisnis franchise merugi.
1. Janji Berlebihan dan Ekspektasi Ketinggian
Berbekal pengaruh influencer dan jumlah follower-nya, franchisor terkadang menjanjikan prospek bisnis yang terlalu muluk-muluk. Akibatnya, franchisee terjebak harapan palsu. Di sisi lain, franchisee terkadang memasang ekspektasi terlalu tinggi, bahkan tidak realistis.
Padahal, nama besar influencer tidak bisa dijadikan jalan instan untuk meraih kesuksesan bisnis. Itu sebabnya, dibutuhkan komunikasi dan komitmen yang jelas antara franchisor dan franchisee agar keduanya sama-sama bersikap realistis.
2. Gagal Menjaga SOP
Prosedur Operasi Standar (SOP) merupakan kunci dari kesuksesan bisnis franchise. SOP yang tak terjaga pun dapat menyebabkan bisnis gagal. Gagalnya menjaga SOP ini bisa menyebabkan pelayanan berantakan dan kualitas produk memburuk. Itu sebabnya, dalam satu jenama waralaba, ada yang mendapat ulasan baik dari konsumen, tetapi ada juga yang dinilai buruk.
3. Kondisi Pasar
Sejumlah faktor lingkungan pasar dapat menyebabkan kegagalan bisnis, misalnya konsumen tidak puas, biaya bahan baku meroket, suku bunga bank naik, dan terjadi resesi industri.
4. Lokasi dan Pemasaran Tidak Memadai
Lokasi menjadi salah satu kunci terpenting kesuksesan bisnis franchise. Jika bisnis dibuka di lokasi yang tidak nyaman atau di daerah terpencil, peluang untuk mendapatkan pelanggan juga tidak banyak. Terlebih lagi, daerah yang dipilih memiliki daya beli yang rendah.
Selain itu, bisnis franchise memerlukan sistem pemasaran mumpuni untuk menarik basis pelanggan yang solid. Jika program pemasaran ini tak berjalan, tak ada yang tertarik untuk membeli produk tersebut.
5. Tergerus Tren
Perilaku konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh tren. Di dunia yang cepat berubah, bisnis franchise harus terus berkembang untuk beradaptasi dengan perubahan. Namun, jika tak ada inovasi, bisnis itu akan gagal.
6. Kekurangan Modal dan Margin Ketat
Modal yang dibutuhkan untuk membuka franchise tak berarti cukup untuk memulai bisnis, tetapi harus siap juga untuk menutupi kerugian saat bisnis berkembang. Pengetatan margin keuntungan juga bisa terjadi karena masalah eksternal dan internal.
Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum
Tag Terkait: