Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Sangat Kurang?

Kenapa Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Sangat Kurang? Kredit Foto: Freepik/Our-Team
WE Trivia, Blitar -

Dalam kehidupan berkeluarga, tugas pengasuhan anak menjadi tanggung jawab kedua orang tua. Akan tetapi, seringkali ibu justru lebih berperan aktif dalam mengasuh anak dibandingkan ayah yang masih sangat kurang.

Faktanya, ayah seringkali lebih berperan sebagai pencari nafkah keluarga. Dengan pekerjaan yang padat, ayah sudah merasa puas hanya memberikan uang, sementara fokus tumbuh kembang anak dilimpahkan kepada ibu.

Baca Juga: Kenapa Orang Tua Begitu Ketat pada Anak?

Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dalam budaya patriarki, ayah sering mendapatkan peran sebagai pencari nafkah, sedangkan ibu melakukan tugas-tugas domestik, tak terkecuali tentang pengasuhan anak.

Mengutip artikel jurnal berjudul Gambaran Peran Ayah dalam Pengasuhan, di Indonesia, peran ayah di masyarakat baru sebatas sebagai pencari nafkah yang hanya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Sementara itu, ibu bertanggung jawab atas kegiatan domestik dan perkembangan anak sepenuhnya. Padahal, pernah ayah juga sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak karena mampu memberikan dampak positif.

Dampak Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan

Hasil penelitian Allen & Daly via artikel jurnal berjudul Peran Ayah (Fathering) pada Pengasuhan Anak Usia Dini menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan memberikan dampak positif berikut ini. 

1. Perkembangan kognitif 

Anak menunjukkan kemampuan kognitif dan IQ yang lebih tinggi, problem solver yang lebih baik, serta keterampilan kuantitatif dan verbal. Anak dengan ayah yang terlibat dalam pengasuhan lebih baik dalam aktivitas sekolah.

2. Perkembangan emosional 

Dengan kedekatan emosional, anak lebih dapat adaptif dengan situasi asing, tahan menghadapi situasi penuh tekanan, ingin tahu untuk mengeksplorasi lingkungan, berkomunikasi lebih dewasa pada orang asing, serta lebih kompeten dan inisiatif.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan secara positif berhubungan dengan kepuasan hidup anak. Anak menunjukkan toleransi terhadap stres dan frustrasi; lebih dapat mengatur emosi dan impuls-impuls secara adaptif.

3. Perkembangan sosial 

Keterlibatan ayah secara positif berhubungan dengan kompetensi sosial anak, seperti bersosialisasi dengan positif, populer dan menyenangkan, minim agresivitas ataupun konflik, saling membantu, dan kualitas pertemanan lebih positif.

Baca Juga: Kenapa Orang Tua Menyalahkan Anak?

4. Penurunan perkembangan negatif

Keterlibatan ayah melindungi anak dari perilaku delinkuen. Hal ini berhubungan dengan penggunaan obat terlarang, membolos, mencuri, minum miras, serta frekuensi externalizing dan internalizing symptom, seperti perilaku merusak, depresi, sedih, dan berbohong.

Penulis/Editor: Mitha Jayanti Mardiana

Bagikan Artikel:

Terpopuler

Terkini

Lihat semuanya