
Di bulan puasa, biasanya banyak umat Islam yang merasa mengantuk sesaat setelah makan sahur. Ini karena makan sahur dilakukan di waktu di mana banyak orang masih terlelap.
Selain itu, secara ilmiah, makan memang dapat menyebabkan perasaan mengantuk muncul. Melansir laman Medical News Today, seseorang merasa mengantuk setelah makan karena tubuhnya memproduksi lebih banyak serotonin. Serotonin merupakan zat kimia yang berfungsi mengatur suasana hati dan siklus tidur.
Meski mengantuk setelah makan itu wajar dan dapat dijelaskan penyebabnya secara ilmiah, tidur setelah makan sahur tetap tidak diperbolehkan. Sebab, tidur setelah makan sahur atau subuh tidak dianjurkan oleh ajaran agama Islam.
Mengutip laman resmi NU Online, ada waktu-waktu tertentu yang tidak dianjurkan bagi umat Islam untuk tidur, salah satunya adalah tidur setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari. Tidur di waktu ini dianggap dapat menghalangi rezeki umat Islam.
Baca Juga: Kenapa Puasa Bagus untuk Kesehatan?
Mengutip buku “Saatnya Mewujudkan Impian” karangan Iqro’ Firdaus, larangan tidur di pagi hari tercantum dalam hadits yang artinya:
“Tidur di waktu pagi itu menghalangi rezeki.” (HR. Baihaqi)
Selain tidak dianjurkan agama, umat Islam tidak boleh tidur setelah sahur karena dapat menyebabkan menyebabkan masalah kesehatan. Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian di bawah ini!
Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Tidur Setelah Sahur
Berikut masalah kesehatan yang muncul saat tidur setelah makan sahur yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Berat badan bertambah
Tubuh akan bertambah berat saat mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar sistem metabolisme. Melansir laman UPMC Health Beat, tidur setelah makan membuat tubuh tidak mendapatkan kesempatan untuk membakar kalori.
Sebab, saat tidur, sistem pencernaan manusia akan melambat. Sehingga kalori yang tidak terbakar akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan berat badan terus naik.
2. Asam lambung naik
Melansir laman Very Well Health, berbaring atau tidur setelah makan membuat asam lambung naik ke kerongkongan atau gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD merupakan kondisi kronis yang terjadi ketika ada kelemahan pada cincin otot (sfingter) di ujung bawah kerongkongan.
Keadaan tersebut membuat asam lambung lebih mudah merambat kembali ke kerongkongan. Asam lambung yang naik menyebabkan gejala GERD seperti heartburn atau sensasi terbakar di dada, rasa pahit di mulut, hingga bersendawa muncul.
Gejala GERD lebih mungkin terjadi apabila lambung belum sepenuhnya kosong sebelum tidur. Artinya, tidur langsung setelah makan sahur akan menyebabkan gejala GERD muncul dan mengganggu aktivitas puasa.
Baca Juga: Kenapa Orang Indonesia Justru Boros saat Bulan Puasa?
3. Gangguan pencernaan
Menyadur laman Pulse, dalam kondisi normal, lambung membutuhkan waktu tiga jam untuk mengosongkan dirinya sendiri. Langsung tidur setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena kerja sistem pencernaan melambat.
Di mana makanan yang ada di lambung tidak kunjung dicerna dan terlambat sampai ke usus. Ini membuat usus menyerap cairan dari feses, bukan dari makanan baru. Keadaan ini membuat feses menjadi padat dan menyebabkan sembelit.
Penulis/Editor: Dinda Agita Dewi