Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Socrates Dijatuhi Hukuman Mati?

Kenapa Socrates Dijatuhi Hukuman Mati? Kredit Foto: Raw Pixel/Statens Museum for Kunst
WE Trivia, Yogyakarta -

Sebagai salah satu filsuf paling berpengaruh sepanjang masa, Socrates justru sangat dibenci oleh masyarakatnya sendiri di Athena. Kebencian itu tidak hanya berbuah penolakan gagasan, melainkan membuat dia dijatuhi hukuman mati dengan cara bunuh diri.

Setelah persidangan pada tahun 399 SM, Socrates diminta untuk mengeksekusi dirinya sendiri dengan cara meminum ramuan racun yang berasal dari tumbuhan hemlock.

Socrates menghormati persidangan dan hukuman yang dikenakan kepadanya sebagai bentuk penghormatan kepada demokrasi. Padahal, semasa hidupnya dia menolak gagasan demokrasi yang diagungkan oleh masyarakat Athena. 

Baca Juga: Kenapa Socrates Membenci Demokrasi?

Alasan Socrates Dijatuhi Hukuman Meminum Racun 

Hukuman mati yang dijatuhkan kepada Socrates adalah akumulasi dari beberapa sentimen masyarakat Athena kepada guru Plato itu. Beberapa alasan yang membuat socrates akhirnya dihukum mati adalah sebagai berikut. 

1. Kalah dalam urusan politik 

Menurut Plato dan Xenophone, dalam artikel berjudul Socrates was Guilty as Charged yang dimuat oleh laman resmi Universitas Cambridge, kebiasaan Socrates mengkritik politisi Athena menyebabkannya memiliki banyak musuh.

Digambarkan bahwa kritik-kritik yang dilakukan oleh socrates membuat banyak orang menjadi terlihat bodoh. Apalagi, Socrates diketahui sebagai penentang demokrasi yang sedang menjadi kebanggaan masyarakat Athena. 

2. Menentang dewa masyarakat Athena 

Kebencian masyarakat Athena secara luas kepada Socrates juga erat dikaitkan dengan pandangan pesimisnya terhadap dewa-dewa Yunani. Ketimbang para dewa, Socrates justru lebih percaya kepada Daimonon atau kekuatan supranatural yang hanya bisa dimiliki oleh penganut tertentu. Hal itu dipandang sebagai upaya untuk merusak anak muda di Athena.

Sialnya, ada beberapa bencana dan nasib buruk yang dialami oleh masyarakat Athena pada tahun-tahun tersebut. Hal itu selalu dikaitkan dengan maraknya anak muda yang mulai tertarik pada pandangan pesimis Socrates mengenai dewa. Para dewa dianggap marah atau murka dan mendatangkan kesulitan hidup. 

3. Bercanda di persidangan 

Hukuman mati yang diterima Socrates disebut oleh beberapa peneliti sebagai kesalahannya sendiri. Dalam persidangan, Socrates sebenarnya berhak memilih hukumannya sendiri seperti praktik penghakiman yang dilakukan oleh masyarakat Athena. 

Sayangnya, Socrates justru berkelakar dengan mengusulkan bahwa persidangan memberinya denda kecil dan sekaligus hadiah. Melansir Cambridge, para juri pengadilan tidak merasa tertarik terhadap lelucon Socrates tersebut dan justru menjatuhinya dengan hukuman mati. 

4. Menentang demokrasi dan mendukung oligarki Sparta 

Ketika Sparta menaklukkan Athena pada 404 SM, demokrasi yang menjadi ciri khas masyarakat di sana digantikan dengan sistem pemerintahan oligarki. Karena beberapa orang Sparta adalah murid Socrates, maka filsuf tersebut cenderung aman dan dekat dengan pemerintahan. 

Selanjutnya, ketika Sparta dapat diusir dari Athena, Socrates menjadi pihak yang dicaci. Dia disebut sebagai bagian dari Thirty Tiren yang bertanggung jawab pada penggulingan demokrasi Athena. Hal tersebut diperparah dengan kebiasaan Socrates yang sebelumnya kerap mengkritik sistem pemerintahan ini. 

Baca Juga: Kenapa Banyak Filsuf Berasal dari Yunani?

Menjelang eksekusi hukumannya, Socrates sebenarnya dapat melarikan diri atau setidaknya menghindari hukuman mati. Namun, ia lebih memilih untuk datang ke pengadilan ketimbang kabur dan akan hidup secara terasing. Dia juga menganggap bahwa melarikan diri dari hukuman akan membuatnya tampak salah dan menghilangkan reputasi. 

Baca Juga: Muncul Jejak Digital Ganjar Singgung Sepak Bola Indonesia 8 Tahun Lalu, Netizen Nyeletuk: Suka Lupa Omongan Sendiri

Penulis/Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: