
Banyak orang menganggap bahwa menjadi karyawan favorit atasan membuat peluang untuk sukses dalam karier menjadi lebih tinggi. Padahal, di balik kebanggaan itu, seorang karyawan justru berpotensi akan bekerja lebih banyak sesuai keinginan dan kesenangan atasan.
Meskipun terasa menyenangkan, menjadi karyawan favorit atasan bukanlah cara yang tepat untuk meningkatkan karier. Bahkan, hal itu justru dapat mendatangkan risiko.
Ada beberapa alasan yang membuat karyawan favorit atasan justru berisiko, alih-alih memperoleh keamanan dan kenyamanan kerja. Simak penjelasannya!
Baca Juga: Kenapa Atasan Justru Memecat Karyawan dengan Kinerja Baik?
Alasan Menjadi Karyawan Favorit Atasan Justru Berisiko
Mengutip Forbes, ketika atasan terlalu menyayangi Anda, orang lain justru akan bertindak sebaliknya. Mereka akan kurang mempercayai Anda sebagai rekan kerja. Karyawan lain akan berasumsi bahwa Anda memberi tahu atasan mengenai semua keburukan karyawan lain.
Selain itu, Anda akan kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Karyawan lain akan berpikir bahwa Anda mendapatkan perlakuan istimewa dari atasan. Asumsi itu dapat terjadi jika Anda memiliki keleluasaan yang tidak didapatkan karyawan lain, seperti bisa pulang lebih awal atau mendapatkan tunjangan lebih.
Karyawan lain akan memandang Anda sebagai pekerja yang sebenarnya tidak bisa melakukan apa-apa. Semua hal yang Anda capai akan dinilai sebagai hadiah dari atasan, bukan hasil kemampuan sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan diandalkan untuk pekerjaan-pekerjaan penting oleh tim.
Dari sisi Anda pribadi, setiap keputusan mengenai pekerjaan akan berubah. Setiap tindakan yang Anda lakukan akan selalu mempertimbangkan kesenangan atasan, bukan pengoptimalan hasil. Hal ini tidak akan mudah disadari, tetapi Anda akan merasakannya setelah atasan keluar.
Ketika Anda menjadi favorit atasan, nasib buruk atasan akan mempengaruhi nasib Anda. Ketika atasan terancam dipecat karena memiliki tim dengan hasil kinerja buruk, maka Anda akan terancam bekerja lebih banyak. Sementara itu, Anda belum tentu memperoleh pengaruh positif jika atasan dipindahkan ke luar kota untuk naik pangkat.
Baca Juga: Koalisi yang Bisa Rebut Golkar Jelang Pilpres 2024, Dinilai Bakal Dapat ‘Durian Runtuh’
Penulis/Editor: Mitha Jayanti Mardiana
Tag Terkait: