Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Hubungan Pertemanan Sangat Penting Meski Telah Menikah?

Kenapa Hubungan Pertemanan Sangat Penting Meski Telah Menikah? Kredit Foto: Freepik/Tirachardz
WE Trivia, Blitar -

Sering kali, saat pasangan telah menikah dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama pasangan ataupun keluarga barunya, pertemanan dahulu mulai memudar atau bahkan menghilang. Apakah ini hal yang buruk? Belum tentu.

Meski demikian, memiliki teman di luar pernikahan Anda tidak hanya penting, tetapi juga sehat (dan tidak hanya untuk Anda). Hubungan pertemanan yang baik dapat memberikan dampak yang baik pula terhadap hubungan lain.

Baca Juga: Kenapa Peran Orang Tua sebagai Teman dari Anak Justru Berisiko?

Alasan Mengembangkan dan Menjaga Pertemanan

Mengutip Psychology Today, berikut ini adalah alasan kenapa Anda perlu mengembangan dan menjaga pertemanan meski telah menikah.

1. Pertemanan membantu Anda hidup lebih lama.

Penelitian menunjukkan bahwa ikatan sosial yang kuat juga meningkatkan umur. Nyatanya, memiliki sedikit atau tidak ada teman sama sekali tidak berisiko bagi kesehatan dan umur, seperti merokok 15 batang per hari, mengalami obesitas, atau tidak berolahraga.

Bukan untuk mengatakan bahwa tidak dekat dengan pasangan atau anak tidak masalah, hal ini hanya menunjukkan bahwa berusaha untuk mengembangkan pertemanan yang baik dengan orang luar juga penting untuk kesehatan Anda.

2. Pertemanan membantu Anda mengejar minat.

Saat mengembangkan pertemanan bersama orang dengan minat yang sama, Anda menciptakan peluang untuk belajar, tumbuh, dan berkembang. Anda juga menghormati diri sendiri dan pasangan, tanpa membuatnya merasa terdorong atau berkewajiban untuk bergabung.

3. Pertemanan membantu melihat/mendengar perspektif berbeda.

Pasangan dan keluarga tidak selalu bersedia berterus terang kepada tentang hal-hal tertentu. Sebab, mereka tidak ingin menyakiti perasaan Anda, sehingga akhirnya mencerminkan pemutusan komunikasi, yang layak diselidiki dan ditangani.

Jika memiliki teman dekat, Anda lebih bersedia menerima umpan balik dan kritik konstruktifnya dengan tidak terlalu defensif. Sering kali, sudut pandang teman tentang berbagai hal dapat memengaruhi sedemikian rupa sehingga Anda kembali ke hubungan dengan perspektif yang segar dan tercerahkan.

Baca Juga: Muncul Jejak Digital Ganjar Singgung Sepak Bola Indonesia 8 Tahun Lalu, Netizen Nyeletuk: Suka Lupa Omongan Sendiri

Penulis/Editor: Mitha Jayanti Mardiana

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: