
Banyak orang mempercayai pepatah 'hasil tak akan mengkhianati usaha'. Artinya, asalkan bekerja keras dan loyal pada perusahaan, orang itu akan dihargai, dipromosikan, dan dipertahankan sampai pensiun.
Harapan ini tidak salah. Karyawan berusaha loyal pada perusahaan, dan sebagai imbalannya, perusahaan mempertahankan karyawan itu. Namun, data terkini membuktikan hal ini tak lagi relevan.
Baca Juga: Kenapa Perusahaan Perlu Meningkatkan Motivasi Pegawai?
Melansir laman World Economic Forum, tingkat pengunduran diri di sebagian besar negara maju telah mencapai titik tertinggi. Hanya sekitar setengah dari jumlah karyawan, baik kerah putih maupun biru, yang puas dengan pekerjaan mereka, menurut hasil survei organisasi tersebut pada bulan September 2021.
Survei ini mencakup lebih dari 100 ribu orang di 10 negara selama 2020-2021. Hasilnya, 25 persen karyawan di Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Brasil telah berhenti atau berencana untuk resign. Sementara itu, 20 persen karyawan di Jerman, 17 persen di Prancis, dan 14 persen di Spanyol dan China mengundurkan diri. Ini belum termasuk 18 persen karyawan secara global, yang diam-diam mencari pekerjaan baru.
Alasan Loyalitas Semakin Langka
Pandemi ikut berkontribusi pada turunnya loyalitas. Namun, fenomena ini sebenarnya telah terjadi selama beberapa dekade. Berikut alasannya.
1. Kenaikan gaji tak sesuai harapan
Seseorang bergabung dengan sebuah perusahaan dengan harapan bisa maju kariernya, mendapatkan pengalaman, dipromosikan jabatannya, dan menerima kenaikan gaji. Namun, waktu untuk menunggu promosi bisa menjadi lebih lama karena terbatasnya posisi yang tersedia untuk promosi. Kenaikan gaji pun tak sebanding dengan bertambahnya biaya hidup. Faktor ini menyebabkan karyawan memutuskan hengkang dari perusahaan.
2. Overwork dan stres
Di tengah gelombang PHK massal, perusahaan berusaha meningkatkan produktivitasnya dengan memberdayakan karyawan yang telah dirampingkan. Akibatnya, karyawan yang tersisa memikul beban pekerjaan yang terlalu banyak. Ini menyebabkan stres dan mendambakan pekerjaan yang lebih seimbang.
3. Kurangnya kepercayaan pada perusahaan
Karyawan yang mempercayai manajemen mereka lebih cenderung loyal pada perusahaan. Namun, kepercayaan ini bisa luntur jika terjadi merger, akuisisi, dan perampingan.
Penulis/Editor: Citra Puspitaningrum
Tag Terkait: