
Banyak dari kita mungkin memiliki kebiasaan bermain ponsel sebelum tidur, entah itu memeriksa pesan, media sosial ataupun aplikasi lain. Namun penelitian menemukan sebuah fakta bahwa penggunaan ponsel sebelum tidur berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang.
Menurut sebuah studi Nighttime smartphone use and changes in mental health and wellbeing among young adults: a longitudinal study based on high-resolution tracking data, dalam Scientific Reports, menunjukkan bahwa semakin sering seseorang menggunakan ponsel sebelum tidur, semakin tinggi pula risiko untuk mengalami depresi, kecemasan dan gangguan tidur. Hasil penelitian tersebut terutama berlaku bagi mereka yang menggunakan ponsel lebih dari 2 jam setiap malam sebelum tidur.
Baca Juga: Kenapa Sebaiknya Kita Tidak Curhat Masalah Rumah Tangga di Media Sosial?
Berikut beberapa faktor yang menjelaskan alasan kenapa sebaiknya kita tidak boleh bermain ponsel sebelum tidur.
Pertama, penggunaan ponsel sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur seseorang. Hal tersebut dikarenakan paparan cahaya biru dari layar ponsel mengganggu produksi melatonin, yakni hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, penggunaan ponsel sebelum tidur bisa menyebabkan insomnia, kelelahan, penurunan kinerja kognitif serta masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Kedua, bermain ponsel sebelum tidur dapat menimbulkan perasaan cemas jika seseorang melihat konten-konten yang tidak menyenangkan, atau konten yang memicu respons emosional negatif sehingga memperburuk suasana hati.
Baca Juga: Kenapa Pamer di Media Sosial adalah Tanda Insecure?
Ketiga, orang dapat merasa terjebak dalam perbandingan sosial dan merasa perlu untuk terus-menerus memperbarui atau memeriksa media sosial mereka sebelum tidur. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan depresi, serta memperburuk kualitas tidur.
terakhir, bermain ponsel sebelum tidur bisa menjadi tanda kecanduan atau ketergantungan. Terlebih lagi jika penggunaan ponsel tersebut telah mengganggu waktu yang biasanya dihabiskan untuk kegiatan sosial dan istirahat. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan subjektif.
Penulis/Editor: Sabriena Yully Puspita
Tag Terkait: