
Tempat tinggal menjadi salah satu topik yang wajib dibahas oleh pasangan baru. Sebab, seringkali hal tersebut menimbulkan konflik yang berdampak pada keharmonisan rumah tangga.
Dari banyak kasus yang terjadi, seringkali menantu tidak ingin tinggal bersama dengan mertua . Hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, mulai dari privasi hingga perbedaan kebiasaan sehari-hari.
Baca Juga: Kenapa Pasangan Suka Berbohong pada Kita?
Menurut Rittenour dan Koenig dalam Making Sense of Hurtful Mother-in-law Messages, banyak perempuan mengaku bahwa hubungan dengan mertua yang tinggal serumah seringkali berujung konflik. Hal tersebut mempengaruhi kepuasan dalam pernikahan.
Melansir Bride Story, ada beberapa alasan yang membuat menantu tak ingin tinggal bersama dengan mertua mereka.
Pertama, masalah privasi. Tinggal bersama dengan mertua tentu akan mengurangi privasi pasangan pasutri. Dalam kehidupan rumah tangga pasti ada banyak hal yang tak dapat dilakukan atau dibicarakan dengan bebas jika tinggal bersama dengan mertua.
Kedua, mertua terlalu mengatur. Dalam beberapa kasus yang terjadi, disebutkan bahwa mertua sering memegang kendali atas rumah tangga anak dan menantunya. Misalnya, mengatur bagaimana cara mengasuh anak, cara membersihkan rumah, dan banyak lagi.
Hal tersebut akan menimbulkan perasaan tidak nyaman serta rasa bersalah dari menantu karena dipandang tidak cakap dalam mengatur rumah tangga.
Ketiga, mertua masih memperlakukan pasangan seperti anak kecil. Mertua yang masih memperlakukan pasangan seperti anak kecil dapat menjadi salah satu faktor yang membuat menantu tidak ingin tinggal bersama mereka. Hal ini dapat mengurangi rasa percaya diri dan mandiri pasangan, serta merusak dinamika keluarga yang sehat dan harmonis.
Keempat, mertua terlalu mengkritik perbuatan menantu. Seringkali menantu dibuat tidak nyaman dengan mertua yang terlalu mengkritik mereka. Misalnya, menantu yang mengejar karier mendapatkan kritik dari mertua karena dianggap tidak mengutamakan keluarga, tapi saat menantu tersebut memutuskan untuk di rumah saja justru dicap sebagai pemalas.
Kelima, berebut perhatian. Ketika menantu dan mertua memiliki kepribadian yang dominan atau merasa perlu untuk mendapatkan perhatian lebih, maka persaingan untuk mendapatkan perhatian mungkin saja terjadi.
Penulis/Editor: Sabriena Yully Puspita