Menu
Personal Finance
Knowledge
Work Life
Relationship
Mental Health
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Kerja Remote Bisa Menurunkan Produktivitas Karyawan?

Kenapa Kerja Remote Bisa Menurunkan Produktivitas Karyawan? Kredit Foto: Pexels/Kamaji Ogino
WE Trivia, Blitar -

Semenjak pandemi Covid-19 melanda secara global, banyak perusahaan menerapkan sistem kerja remote kepada karyawannya dalam waktu yang cukup lama. Bahkan, kini kerja jarak jauh menjadi kebijakan yang mulai diprioritaskan oleh perusahaan.

Sebagian karyawan lebih menyukai kerja remote karena berdampak positif bagi work life balance, seperti waktu lebih efektif untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga. Namun, sebagian yang lain justru tidak bahagia karena tidak dapat mempertahankan tingkat produktivitas mereka di tingkat kerja dari kantor.

Baca Juga: Kenapa Perusahaan Lebih Memprioritaskan Kerja Remote untuk Pegawai?

Melansir PossibleWorks, berikut adalah sejumlah alasan kenapa kerja remote bisa menurunkan produktivitas karyawan jika dibandingkan dengan bekerja langsung di kantor.

1. Kurangnya komunikasi dengan rekan kerja

Alasan utama penurunan tingkat produktivitas karyawan adalah kurangnya komunikasi yang baik antaranggota tim. Komunikasi berperan penting dalam kerja tim sebab karyawan perlu instruksi yang jelas tentang apa yang harus dilakukan, apa tujuannya, dan bagaimana harapan klien.

Selain itu, lokasi yang berbeda juga memengaruhi jalan komunikasi yang tepat karena akan sulit memastikan tingkat kalibrasi yang diperlukan dalam pekerjaan mereka. Dengan demikian, tingkat produktivitas karyawan dapat menurun.

2. Masalah kesehatan karyawan dan keluarga

Masalah kesehatan yang dialami karyawan ataupun anggota keluarganya dapat menghilangkan fokus pada tugas yang ada sehingga memengaruhi produktivitas kerja. Ketika karyawan berperan ganda sebagai pengasuh keluarga yang sakit, hal itu cukup menguras emosi sehingga secara keseluruhan menambah stres, bahkan menyebabkan kecemasan dan depresi.

3. Kurangnya kontak sosial

Dengan berlakunya kerja remote, karyawan akan cenderung "terkurung" di rumah dengan hampir tidak ada kontak sosial, meski bisa dikerjakan di lokasi yang berbeda. Mereka yang ekstrovert dan cenderung menikmati kehidupan sosial akan sulit mempertahankan tingkat produktivitas yang sama seperti saat bekerja dari kantor.

4. Kurangnya akses ke alat-alat ruang kerja

Kurangnya akses ke alat-alat ruang kerja dapat menghambat kemajuan pekerjaan sehingga berdampak pada kinerja karyawan secara drastis. Padahal, ruang kerja yang kolaboratif memfasilitasi proses bisnis yang efisien dan memastikan pertumbuhannya.

Penulis/Editor: Mitha Jayanti Mardiana

Bagikan Artikel:

Terpopuler

Terkini

Lihat semuanya